"Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (Matius 7:11).
Seorang wanita menelpon Butterball Turkey Company untuk bertanya: “Apakah baik untuk memakan kalkun yang telah dibekukan selama 25 tahun?”
Seorang pria dari perusahaan itu berkata bahwa kalau kalkun itu belum pernah dikeluarkan dari freezer dan di-defrost (dilunakkan dari keadaan beku), maka hal itu tidak akan berbahaya. Lalu ia menambahkan: “Tapi, saya tidak bisa membayangkan apakah kalkun yang sudah 25 tahun itu masih enak?” Wanita itu lalu berkata: “Well, saya juga berpikir demikian. Saya akan menyumbangkannya saja untuk gereja.”
Memberi tanpa pengorbanan adalah hal yang mudah. Allah Bapa sudah mengorbankan anak-Nya untuk kita, dan itu yang terbaik yang Ia milki. Berkorban itu ibarat “memotong” dan “memberi” bagian tubuh atau hidup sendiri. Jumlah yang kita potong dan beri itu bisa saja hanya sepersepuluh atau bahkan lebih, namun harus terasa “sakit” atau pengaruhnya bagi Anda yang memberikannya. Oleh karena itu, kita memberi persembahan yang terbaik tidak hanya sewaktu kaya namun juga saat miskin.
Baca dan renungkanlah Filipi 4:13-20.
1. Apa pujian Paulus terhadap jemaat di Filipi? (ayat 15)
2. Bagaimana persiapan kita untuk memberi baik untuk Tuhan dan sesama? (ayat 18)
3. Bagaimana seharusnya persiapan untuk memberi yang terbaik? (Matius 5:7).
SHARED BY
Al.Kira
Source:
AOC - JAKARTA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment