Saturday, July 2, 2011

Bahan Saat Teduh 02July2011

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16)

Pada suatu hari seorang ibu mendatangi Napoleon dan meminta pengampunan bagi putranya yang akan dihukum mati. Napoleon pun mengingatkan bahwa kejahatan anaknya sudah keterlaluan dan keadilan yang paling tepat bagi tindakan kriminal yang dilakukan anaknya adalah hukuman mati.

Begini jawaban si ibu, "Sir, not justice, but mercy." Yang aku mohon bukanlah keadilan, namun belas kasihan, demikian katanya.

Napoleon kemudian menjawab, "Tapi anakmu tidak layak menerima belas kasihan!"
"Tuan, bukanlah belas kasihan namanya jika ia layak menerimanya."
Napoleon tertegun sejenak, kemudian berkata, "Benar juga, Ibu benar, aku mau memberikan belas kasihan." Dan anaknya pun dibebaskan.

Belas kasih dianugerahkan kepada manusia yang sebenarnya tidak layak menerimanya. Itulah inti dasar dari sebuah belas kasihan. Kita manusia yang setiap hari berlumur dosa dan ganjaran yang sesuai adalah kebinasaan. Tapi lihatlah betapa Tuhan mengasihi kita, sehingga mau menganugerahkan Kristus untuk menyelamatkan kita dari kebinasaan.

Baca dan renungkanlah Matius 18:21-27.
1. Sampai berapa kali kita harus mengampuni? (ay. 22)
2. Diibaratkan seperti apakah kerajaan Surga? (ayat 23)
3. Apa yang membuat sang raja melunaskan utang sang hamba? (ay. 27)
4. Menurut Anda, dalam cerita ini siapa sang raja dan hamba?


SHARED BY
Al.Kira

Source:
AOC - JAKARTA

No comments:

Post a Comment