Bersaksi adalah menceritakan apa yang kita alami bersama Tuhan. Memberitahukan kepada orang lain, apa yang Tuhan perbuat terhadap diri kita. Memberitahukan karya dan kasih Tuhan kepada orang-orang yang berada di luar gereja.
Biasanya di pengadilan, seorang saksi dihadirkan tugasnya untuk menceritakan dengan jujur dan benar apa yang diketahuinya saja. Ia tidak perlu membela diri, berdebat, atau berusaha meyakinkan orang lain. Orang lain mau percaya atau tidak, yang penting adalah saksi tersebut telah menceritakan dengan jujur dan benar. Ceritakanlah saja hal-hal yang Anda ketahui, yang penting ceritakan dengan jujur dan benar.
Ada sebuah tips agar kita dapat masuk dengan mulus untuk bersaksi. Misalnya ketika Anda bertemu dengan seseorang. Biasanya kita berbasa-basi dengan berkata, “Hallo, apa kabar?” Mungkin dia akan bertanya balik tentang kabar Anda. Maka Anda bisa menjawab dengan jawaban yang memancing: “Keadaan saya lebih baik daripada waktu-waktu lalu.” Kalau dia bertanya, “Apakah Anda telah mengalami waktu yang buruk?” Maka terbukalah kesempatan bagi Anda untuk mulai bersaksi.
Baca dan renungkanlah Kisah Para Rasul 16:27-34.
1. Masalah apakah yang dihadapi oleh kepala penjara itu? (ayat 27)
2. Apa respon Paulus? (ayat 28)
3. Bagaimana Paulus memakai kesempatan itu? (ayat 31-32)
4. Renungkanlah sejenak, apakah banyak kesempatan yang terlewatkan dalam hidup anda untuk bersaksi? Sekaranglah waktunya kita menuai .
SHARED BY
Al.Kira
Source:
AOC - JAKARTA
Biasanya di pengadilan, seorang saksi dihadirkan tugasnya untuk menceritakan dengan jujur dan benar apa yang diketahuinya saja. Ia tidak perlu membela diri, berdebat, atau berusaha meyakinkan orang lain. Orang lain mau percaya atau tidak, yang penting adalah saksi tersebut telah menceritakan dengan jujur dan benar. Ceritakanlah saja hal-hal yang Anda ketahui, yang penting ceritakan dengan jujur dan benar.
Ada sebuah tips agar kita dapat masuk dengan mulus untuk bersaksi. Misalnya ketika Anda bertemu dengan seseorang. Biasanya kita berbasa-basi dengan berkata, “Hallo, apa kabar?” Mungkin dia akan bertanya balik tentang kabar Anda. Maka Anda bisa menjawab dengan jawaban yang memancing: “Keadaan saya lebih baik daripada waktu-waktu lalu.” Kalau dia bertanya, “Apakah Anda telah mengalami waktu yang buruk?” Maka terbukalah kesempatan bagi Anda untuk mulai bersaksi.
Baca dan renungkanlah Kisah Para Rasul 16:27-34.
1. Masalah apakah yang dihadapi oleh kepala penjara itu? (ayat 27)
2. Apa respon Paulus? (ayat 28)
3. Bagaimana Paulus memakai kesempatan itu? (ayat 31-32)
4. Renungkanlah sejenak, apakah banyak kesempatan yang terlewatkan dalam hidup anda untuk bersaksi? Sekaranglah waktunya kita menuai .
SHARED BY
Al.Kira
Source:
AOC - JAKARTA
No comments:
Post a Comment