Friday, July 22, 2011

Bahan Saat Teduh 22July2011

“berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera.” (Efesus 6:15)

Mengapa Paulus tidak mengatakan “biarlah dengan mulutmu engkau memberitakan Injil damai sejahtera”, tetapi memakai istilah “berkasutkan”? Kasut adalah alas kaki, pelindung kaki. Kasut berkaitan dengan langkah-langkah kaki kita, artinya berkaitan dengan gerak-gerik kita. Tuhan ingin agar kita memberitakan Injil damai sejahtera dalam setiap gerak-gerik kita.
Banyak orang yang hanya bisa memberitakan Injil lewat mulut, tapi pada praktiknya hidupnya tidak berpadanan dengan Injil itu. Akibatnya ia tersandung dan orang yang mendengar pemberitaannyapun ikut tersandung dan jatuh dalam sungut-sungut. Akhirnya nama Tuhan tidak dipermuliakan tetapi, sebaliknya, dipermalukan.

Ketika kita memberitakan Injil di sekeliling kita, maka pertama sekali yang dilihat orang adalah kehidupan kita. Bagaimana mungkin kita berkata “didalam Tuhan Yesus ada damai sejahtera” sementara di tengah-tengah keluarga kita tidak ada damai sejahtera. Suami dan istri tidak pernah satu hati, sering bertengkar, bahkan bertengkar hebat sampai semua tetangga mendengar. Bagaimana mungkin kita memberitakan pertobatan kalau kita sendiri masih belum bertobat. Mari milikilah hidup yang berpadanan dengan Injil.

Baca dan renungkanlah Efesus 6:11-15
1. Apa yang harus kita kenakan untuk melawan tipu muslihat iblis? (ayat 11)
2. Siapa yang menjadi musuh kita? (ayat 12)
3. Apa yang harus dikenakan untuk memberitakan injil damai sejahtera? (ayat 15)
4. Bagaimana seharusnya hidup  kita bila dihubungkan dengan Injil?(Filipi 1:27)


SHARED BY
Al.Kira


Source:
AOC - JAKARTA

No comments:

Post a Comment