Wednesday, July 20, 2011

Bahan Saat Teduh 20July2011

“… haruslah dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni,…” (I Petrus 3:15-16)

Bagaimana bersaksi tanpa berdebat? Jawabannya haruslah lembut, berkaitan, dan dapat bertahan lama. Friendship evangelism  adalah suatu cara penting untuk menarik orang-orang kepada perubahan yang Kristus sedang perbuat dalam diri kita (I Petrus 3:15).

Dari 100 pertobatan, hanya 15 orang yang mengenal Kristus melalui acara seperti Kebaktian Kebangunan Rohani. Sedangkan 85 orang lainnya mengenal Kristus melalui kesaksian pribadi. Oleh karena itu betapa pentingnya bagi kita untuk berbicara kepada sesama tentang Kristus.

Jika Anda tidak pernah membuka mulut tentang hal ini, Anda keliru. Mungkin Anda mengira Anda tidak dapat melakukan banyak perubahan, tetapi sesungguh Anda dapat. Coba pertimbangkan cerita berikut ini sebagai contoh.

Pada suatu petang seorang diaken, karena alasan yang hanya dimengerti oleh ia sendiri, mengesampingkan sebuah kartu pelayanan kunjungan gereja yang telah diisi oleh seseorang yang menghendaki kunjungan di rumahnya. Pada minggu itu, Presiden John F. Kennedy terbunuh. Yang membuat diaken itu terpukul, hari Selasa minggu depannya ia kembali untuk melihat kartu-kartu kunjungan, nama pada kartu yang ia sisihkan itu adalah: Lee Harvey Oswald, orang yang menembak presiden.

Baca dan renungkanlah I Petrus 3:15 dan I Tesalonika 2:2-12
1. Apa yang harus kita lakukan ketika ada orang yang berdebat tentang injil yang kita sampaikan? (I Prt 3:15)
2. Apa yang membuat kita berani memberitakan Injil? (I Tes 2:2)
3. Apa yang harus dilakukan dalam friendship evangelism? (I Tes 2:7-8)


SHARED BY
Al.Kira

Source:
AOC - JAKARTA

No comments:

Post a Comment