“Di rumah Bapa-ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu” (Yohanes 14:2)
Semua orang tua pada suatu ketika akan melepaskan anak-anaknya pergi, entahlah itu karena sekolah keluar kota, atau keluar negeri, atau karena pernikahan. Aka nada masanya dimana anak anak tidak lagi tinggal serumah dengan orang tua.
Namun, aka nada juga masa di mana anak anak yang telah berpisah akan mengunjungi orang tuanya. Dia Indonesia, dikenal dengan istilah pulang kampong.
“Welcome Home” (Pulang) akan menjadi momen yang sangat menyentuh dan dinanti nanti manakala sang anak adalah seorang pengembara yang telah lama meninggalkan rumah.
Jika kita merenungkan kisah anak yang hilang di dalam Lukas 15:11-32, kita akan melihat seorang anak yang pergi meninggalkan rumah dan untuk sementara lupa akan rumah. Meski demikian kepulangannya selalu ditunggu dan dirindukan oleh sang bapa.
Namun apa daya, sang anak sedang asyik dengan dunianya. Apakah sudah menjadi nasib sebagai orang tua untuk dilupakan oleh anak anaknya yang beranjak besar dan perlahan lahan kebergantungan terhadap orang tuanya juga terkikis habis?
Tidaklah mengherankan jika kepulangan sang anak dipestakan oleh sang bapa. Selalu aka nada pilihan untuk pulang bagi sang anak. Demikian pula dengan kita. Semua kita akan kembali pulang, namun apakah kita akan pulang untuk dihukum atau dipestakan?
Semua tegantung pilihan kita ambil semasa di dunia. Apakah disini kita akan melupakan Bapa selama lamanya?
Bener bener independen dan menyatakan bahwa kita perlu Bapa, atau kita kembali ingat kepada Bapa, bertobat dan benar benar menggantungkan semua pengharapan kita kepada Bapa yang senantiasa menolong kita anak anak-Nya?
Tuhan Yesus lahid dan mati di kayu salib untuk memastikan kepulangan kita, Dan, Dia naik ke Surga untuk menyediakan tempat bagi kita
Selalu ada tempat di rumah Bapa bagi kita. Ingat momen kepulangan kita akan disambut dengan pesta sukacita. Namun, semua itu tergantung kepada keputusan yang kita buat selama berada di tanah rantau bernama dunia.
Heart:
1. Baca dan renungkanlah kisah anak yang hilang dalam Lukas 15:11-32
2. Anda adalah seorang perantauan di dunia, suata saat anda akan kembali pulang ke rumah Bapa di surga.
3. Kepulangan anda nanti akan dihukum atau dipestakan semua tergantung kepada kualitas hubungan anda dengan bapa selama di dunia.
Head:
1. Apa alasan sebenarnya sang anak meminta harta ayahnya? (Ayat 13)
2. Apa yang terjadi ketika sang anak hidup jauh dari bapanya? (Ayat 14-16)
3. Mengapa si anak timbul keinginan untuk pulang (Ayat 17)
4. Menurut anda, mengapa sang bapa menyambut anaknya kembali?
Hand:
1. Ambillah komitmen untuk memperbaiki kualitas hubunganmu dengan bapa.
2. Lakukanlah saat teduh setiap hari dan jadilah pelaku firman Tuhan
SHARED BY
Al.Kira
Source:
Kingdom Lifestyle
Semua orang tua pada suatu ketika akan melepaskan anak-anaknya pergi, entahlah itu karena sekolah keluar kota, atau keluar negeri, atau karena pernikahan. Aka nada masanya dimana anak anak tidak lagi tinggal serumah dengan orang tua.
Namun, aka nada juga masa di mana anak anak yang telah berpisah akan mengunjungi orang tuanya. Dia Indonesia, dikenal dengan istilah pulang kampong.
“Welcome Home” (Pulang) akan menjadi momen yang sangat menyentuh dan dinanti nanti manakala sang anak adalah seorang pengembara yang telah lama meninggalkan rumah.
Jika kita merenungkan kisah anak yang hilang di dalam Lukas 15:11-32, kita akan melihat seorang anak yang pergi meninggalkan rumah dan untuk sementara lupa akan rumah. Meski demikian kepulangannya selalu ditunggu dan dirindukan oleh sang bapa.
Namun apa daya, sang anak sedang asyik dengan dunianya. Apakah sudah menjadi nasib sebagai orang tua untuk dilupakan oleh anak anaknya yang beranjak besar dan perlahan lahan kebergantungan terhadap orang tuanya juga terkikis habis?
Tidaklah mengherankan jika kepulangan sang anak dipestakan oleh sang bapa. Selalu aka nada pilihan untuk pulang bagi sang anak. Demikian pula dengan kita. Semua kita akan kembali pulang, namun apakah kita akan pulang untuk dihukum atau dipestakan?
Semua tegantung pilihan kita ambil semasa di dunia. Apakah disini kita akan melupakan Bapa selama lamanya?
Bener bener independen dan menyatakan bahwa kita perlu Bapa, atau kita kembali ingat kepada Bapa, bertobat dan benar benar menggantungkan semua pengharapan kita kepada Bapa yang senantiasa menolong kita anak anak-Nya?
Tuhan Yesus lahid dan mati di kayu salib untuk memastikan kepulangan kita, Dan, Dia naik ke Surga untuk menyediakan tempat bagi kita
Selalu ada tempat di rumah Bapa bagi kita. Ingat momen kepulangan kita akan disambut dengan pesta sukacita. Namun, semua itu tergantung kepada keputusan yang kita buat selama berada di tanah rantau bernama dunia.
Heart:
1. Baca dan renungkanlah kisah anak yang hilang dalam Lukas 15:11-32
2. Anda adalah seorang perantauan di dunia, suata saat anda akan kembali pulang ke rumah Bapa di surga.
3. Kepulangan anda nanti akan dihukum atau dipestakan semua tergantung kepada kualitas hubungan anda dengan bapa selama di dunia.
Head:
1. Apa alasan sebenarnya sang anak meminta harta ayahnya? (Ayat 13)
2. Apa yang terjadi ketika sang anak hidup jauh dari bapanya? (Ayat 14-16)
3. Mengapa si anak timbul keinginan untuk pulang (Ayat 17)
4. Menurut anda, mengapa sang bapa menyambut anaknya kembali?
Hand:
1. Ambillah komitmen untuk memperbaiki kualitas hubunganmu dengan bapa.
2. Lakukanlah saat teduh setiap hari dan jadilah pelaku firman Tuhan
SHARED BY
Al.Kira
Source:
Kingdom Lifestyle
No comments:
Post a Comment