Friday, December 23, 2011

“Berserulah kepadaki, maka aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal hal yang besar dan yang tidak terpaham yakni hal hal yang tidak kau ketahui (Yeremia 33:3)

Melvin seorang anak yang cerdas. Dia mendapatkan tawaran beasiswa untuk melanjutkan studinya di program master dari salah satu universitas terkenal. Dia lain sisi, dia juga melakukan program riset sampai ke jenjang professor. Namun ayah ibunya meminta agar dia melanjutkan usaha ayahnya, karena ayahnya sedang mengalami gangguan stroke ringan.

Manakah yang harus dipilih? Semuanya terasa penting. Kesempatan untuk mendapatkan beasiswa itu mungkin tidak dating kedua kalinya. Pekerjaan di sekolahnya dalam bidang riset sangat dia sukai. Tetapi usaha orangtuanya juga butuh perhatiaan. Jadi manakah yang harus dia ambil? Melvin tidak ingin salah langkah dalam mengambil keputusan. Dia benar benar pusing memikirkan!!

Tidaklah mudah mengambil suatu keputusan. Banyak orang menginginkan Allah memberitahukan kepada mereka secara khusus, apa yang harus dilakukan, di mana harus tinggal, dimana harus bekerja, atau dengan siapa mereka akan menikah dan lain lain

Allah jarang memberikan informasi secara khusus dan langsung. Tetapi kita percaya bahwa Allah akan menuntun kita langkah demi langkah, khususnya dalam mengambil keputusan, agar kita tetap berada dalam jalurnya Allah.

Ayat renungan kita hari ini menjelaskan bahwa Allah sendiri akan memberitahukan hal hal yang tidak kita pahami dan tidak kita ketahui. Dia sendiri ingin menyatakan kehendaknya dalam hidup kita. Jika kita sungguh sunggu mencari kehendak-Nya dengan segala kerendahan hati kita, maka Allah akan menyatakan kepada kita.

Ada dua kunci untuk mengambil keputusanyang tepat:
1. Yakinkan bahwa keputusan yang anda akan ambil tidak bertentangan dengan Firman Tuhan. Firman Tuhan memberikan rambu rambu untuk memudahkan kita mengambil keputusan (Mazmur 119:105)
2. Yakinkan bahwa keputusan yang anda akan ambil itu memuliakan Tuhan dan menolong anda bertumbuh secara rohani.

Tetapi bagaimana kalau pilihan yang ada, semuanya itu memenuhi dus syarat di atas? Seperti kasus Melvin di atas. Semuanya itu baik bagi masa depannya, semuanya itu tidak bertentangan dengan Firman Tuhan. Di sini, Melvin membutuhkan iman dan keberanian dalam mengambil keputusan.

Tuhan tidak memberikan petunjuk dari langit, lalu kita mengikutinya. Saat Tuhan mempertemukan Hawa dengan Adam, Tuhan tidak berkata, “Adam, inilah jodohmu...!” Tetapi Adam sendiri yang mengklaim bahwa inilah jodohnya ketika dia mengetahui Tuhan yang menghantarkan Hawa.

Kita harus berani mengambil keputusan, serta bertanggung jawab setelah mengambil keputusan. Banyak orang tidak berani mengambil keputusan, hanya karena takut disalahkan di kemudian hari. Sehingga, mereka cenderung memilih pasif.

Mereka merasa lebih nyaman jika orang lan yang memilihkan untuk mereka, atau mereka pasrah “menantikan” Tuhan bertindak. Mazmur 37:4 mengatakan Tuhan “mengizinkan” kita mengambil keputusan sesuai dengan keinginan hati kita sejauh itu tidak bertentangan dengan Firman Tuhan.

Heart:
Baca Roma 12:2. Mintalah Allah memperbaharui pikiran anda, mintalah agar dapat membedakan manakah kehendak Allah atau bukan.

Head:
Ingatlah dalam mengambil satu keputusan pikiran anda harus jernih, jangan tergesa gesa. Setiap keputusan yang diambil dengan tergesa gesa akan berdampak kurang baik

Hand:
Ceritakanlah kepada teman-temanmu mengenai pergumulan anda saat mengambil keputusan, dan bagaimana anda mengetahui kehendak Allah.

1 comment:

  1. kenapa postingan blognya berhenti? come on,jgn stuck gini,ini blog buat jadi berkat byk org kan,jadi jgn berhenti buat memberkati org.banyak org yang baca blog ini,byk org yang juga dpt pencerahan dr blog ini terutama artikel ttg faith,nick nd artikel lainnya.jadi jgn break ya.god bless ya .semangat

    ReplyDelete